K-Food Kuasai Pasar Muslim Terbesar Dunia: Delapan Perusahaan Kuliner Korea Raih Tujuh MoU di Pameran Waralaba Internasional Jakarta
![]() |
| Delapan Perusahaan Kuliner Korea Raih Tujuh MoU di Pameran Waralaba |
BERITAKORPORAT.COM, Jakarta, 16 Oktober 2025 – Upaya ekspansi kuliner Korea (K-Food) di pasar terbesar dunia, Indonesia, kembali menuai hasil signifikan. Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan Korea Selatan, di bawah kepemimpinan Menteri Song Mi-ryeong, bersama dengan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT) yang dipimpin oleh Presiden Direktur Hong Moon-pyo, sukses membuktikan potensi pasar kuliner Korea (K-Food Service) dengan mengamankan tujuh penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dalam “Pameran Waralaba & Lisensi Internasional Indonesia (FLEI)”.
Delapan perusahaan kuliner Korea berpartisipasi dalam pameran yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 10 hingga 12 Oktober, di Nusantara International Convention (NICE), pusat konvensi terpadu yang berlokasi di PIK 2, Jakarta.
Menjadi Ajang Prioritas bagi Ekspansi Global
FLEI, yang telah memiliki sejarah lebih dari 20 tahun, dikenal sebagai pameran waralaba terkemuka di Indonesia. Kesuksesan yang dicatatkan melalui Paviliun Korea Terpadu pada tahun sebelumnya menjadikan ajang ini sebagai prioritas bagi perusahaan-perusahaan kuliner Korea yang berambisi memperluas jangkauan internasional. Berangkat dari kesuksesan tersebut, aT memutuskan untuk kembali berpartisipasi pada tahun ini.
Dalam pameran kali ini, aT kembali menyajikan area pameran kuliner Korea yang menampilkan beragam hidangan khas. Perusahaan-perusahaan kuliner Korea memperkenalkan berbagai menu andalan, mulai dari hidangan khas seperti tteokbokki, gimbap, dan ayam goreng, hingga menu populer yang disukai masyarakat luas seperti pizza dan kopi. Sesi pencicipan hidangan, termasuk ayam goreng, pizza, dan tteokbokki, berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung dan calon pembeli potensial, menciptakan atmosfer yang sangat meriah di area Paviliun Korea.
Respon Positif dari Pelaku Bisnis dan Konsumen
Dampak positif kehadiran K-Food juga tercermin dari tanggapan pengunjung dan pembeli. Bapak Farhan, salah satu pengunjung Paviliun Terpadu Korea, menyampaikan kesan positifnya. “Saya datang lagi tahun ini karena memiliki kesan yang baik terhadap perusahaan kuliner Korea yang saya lihat pada pameran tahun lalu,” ujarnya.
Sementara itu, Ibu Dewi, seorang pembeli yang berhasil menandatangani MoU dengan perusahaan kuliner spesialis ayam goreng Korea, memberikan penilaian tinggi terhadap peluang bisnis K-Food di pasar Indonesia. “Sekarang hidangan Korea sudah menjadi menu yang disukai semua orang dan memiliki potensi pasar yang sangat besar,” tuturnya.
Pameran FLEI kali ini dihadiri oleh sekitar 18.000 pengunjung dan diikuti oleh 250 merek, menjadikannya salah satu pameran berskala besar di sektor waralaba. Area pameran kuliner Korea yang difasilitasi oleh aT menjadi salah satu daya tarik utama yang padat pengunjung sepanjang acara.
Tingginya Minat Waralaba dan Master Franchise
Selain tujuh penandatanganan Nota Kesepahaman, aT mencatat tingginya pertanyaan dan minat terkait kerja sama waralaba, termasuk penjajakan penandatanganan Master Franchise (MF). Antusiasme terhadap bisnis kuliner Korea bahkan berlanjut hingga hari terakhir pameran. Pada tanggal 12 Oktober, banyak calon pembeli potensial masih menunggu giliran untuk melakukan sesi konsultasi, bahkan setelah acara resmi pameran berakhir.
Lee Seung-hoon, Kepala Perwakilan aT Jakarta, kembali menekankan pentingnya pasar Indonesia. “Indonesia memiliki populasi sekitar 300 juta jiwa dan merupakan salah satu negara termuda di dunia dengan rata-rata usia 29 tahun,” ujarnya. Ia menambahkan, “Indonesia bukan hanya penting saat ini, tetapi juga memiliki potensi pertumbuhan terbesar di kawasan Asia Tenggara, sehingga dapat berkembang menjadi pasar utama di sektor kuliner.” Penekanan ini memperkuat alasan aT menjadikan Indonesia sebagai fokus utama dalam strategi ekspansi global K-Food.**

Posting Komentar