Duta Besar AS Sergio Gor Optimis Setelah Pertemuan dengan PM Modi di India

Table of Contents

Trump's India envoy Gor 'optimistic' after meeting PM Modi


NEW DELHI – Duta Besar AS yang baru dikonfirmasi untuk India, Sergio Gor, memulai masa jabatannya dengan pertemuan penting bersama Perdana Menteri Narendra Modi. Pertemuan tersebut menjadi sinyal harapan untuk memperbaiki hubungan yang sempat merenggang antara kedua negara.

Fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah membahas isu-isu krusial seperti perdagangan, pertahanan, dan mineral kritis. Hal ini menunjukkan upaya kedua negara untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang.

Ketegangan dalam Hubungan India-AS

Hubungan antara dua negara demokrasi terbesar di dunia ini memang mengalami pasang surut dalam beberapa bulan terakhir. Penyebabnya beragam, mulai dari tarif perdagangan hingga negosiasi kesepakatan dagang yang belum menemui titik temu.

Perubahan kebijakan, seperti biaya tahunan US$100.000 untuk visa pekerja terampil H-1B, juga turut memperkeruh suasana. Mantan Presiden Donald Trump bahkan meningkatkan tekanan pada India, yang selama beberapa dekade telah dirangkul oleh pembuat kebijakan AS dari kedua partai sebagai penyeimbang pengaruh China.

Tarif Perdagangan dan Pembelian Minyak Rusia

Trump memberlakukan tarif tertinggi di dunia terhadap India, sebagai bentuk hukuman atas pembelian minyak Rusia. Washington berpendapat bahwa pembelian tersebut membantu membiayai perang di Ukraina.

Kebijakan ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri dalam upaya untuk mempererat hubungan. Namun, di tengah ketegangan tersebut, harapan untuk perbaikan hubungan tetap membara.

Optimisme Duta Besar Gor

Sebelum dikonfirmasi oleh Senat pada pekan lalu, Sergio Gor telah menyuarakan harapannya untuk menjaga hubungan baik dengan New Delhi. Ia meyakini bahwa kedua negara dapat menemukan solusi terbaik untuk permasalahan yang ada.

"Kami baru saja menyelesaikan pertemuan luar biasa dengan Perdana Menteri Modi, di mana kami membahas isu-isu bilateral termasuk pertahanan, perdagangan, dan teknologi," kata Gor dalam pernyataan yang dirilis oleh Kedutaan Besar AS di New Delhi pada Sabtu (11 Oktober).

"Kami juga membahas pentingnya mineral kritis bagi kedua negara kita." Gor menambahkan bahwa Amerika Serikat sangat menghargai hubungannya dengan India.

"Saya optimis tentang hari-hari mendatang bagi kedua negara kita," pungkasnya.

Baca Juga: Indonesia Tourism and Investment Forum 2024, MRAT Ajak Investor Kembangkan Industri Wellness Tourism Indonesia

Respons dari Perdana Menteri Modi

Perdana Menteri Modi menyambut baik pertemuan dengan Gor dan berharap masa jabatannya sukses di India. Ia yakin bahwa masa jabatan Gor akan semakin memperkuat kemitraan strategis global komprehensif India-AS.

Pernyataan Modi tersebut diunggah di platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan bilateral bagi kedua negara.

Pertemuan dengan Pejabat Tinggi India

Selain bertemu dengan PM Modi, Gor juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, serta diplomat top Vikram Misri dan Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval.

Serangkaian pertemuan ini menandai upaya konkret untuk membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral. Kedua belah pihak tampak berupaya mencari titik temu dalam berbagai isu.

Nada Konsiliasi dan Pembicaraan Perdagangan

Pertemuan ini terjadi ketika Trump dan Modi telah mengambil nada yang lebih akomodatif dalam beberapa pekan terakhir, sembari menyoroti perundingan perdagangan mereka yang sedang berlangsung.

Modi sebelumnya menelepon Trump untuk mengucapkan selamat atas "keberhasilan rencana perdamaian bersejarah Gaza" dan menggambarkan Amerika Serikat sebagai "teman dekat dan mitra alami".

Pergeseran Geopolitik

Namun, di balik retorika publik, ketegangan hubungan AS-India telah memberikan insentif baru bagi New Delhi untuk lebih dekat dengan Beijing. Hubungan antara dua raksasa Asia itu menjadi dingin setelah bentrokan perbatasan mematikan pada tahun 2020.

India kemudian memblokir aplikasi seluler China dan membekukan investasinya di sektor-sektor kritis. Meskipun menjadi salah satu dari beberapa negara pertama yang memulai negosiasi perdagangan dengan Washington, India sejauh ini gagal mengamankan kesepakatan yang akan meringankan beban tarif 50 persennya.

Kedekatan dengan China menjadi pilihan strategis yang perlu diperhitungkan oleh India, di tengah dinamika hubungan internasional yang kompleks. Situasi ini membutuhkan keseimbangan diplomasi yang cermat dari pihak India.

Upaya untuk memperbaiki hubungan dagang dan mengatasi perbedaan pandangan menjadi prioritas utama bagi kedua negara. Kesepakatan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan akan menjadi kunci untuk memperkuat kerja sama di masa depan.

Posting Komentar