Krakatau Steel Produksi Food TrayKrakatau Steel Produksi Food Tray Berbahan Nabati dan Dapur Modular, Dukung Program Makan Bergizi Gratis

![]() |
Krakatau Steel Produksi Food Tray |
JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (Krakatau Steel Group) menegaskan komitmennya dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui peluncuran produksi food tray (nampan makanan) berbahan dasar berkualitas. Produk hilir berbasis baja ini dirancang untuk menjadi solusi nasional dan unggulan global dalam penyediaan peralatan makan yang higienis dan kokoh.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Akbar Djohan, menjelaskan bahwa produksi food tray telah dimulai sejak awal Juni 2025 dengan hasil awal 400.000 unit. Kapasitas produksi telah ditingkatkan menjadi 600.000 unit pada Juli 2025 dan diproyeksikan mencapai 1 juta unit per bulan mulai Oktober 2025, didukung oleh investasi sistem produksi robotik.
“Krakatau Steel menugaskan PT Krakatau Baja Industri untuk memasok food tray dengan skema kerja sama strategis, guna menghasilkan food tray yang lebih aman terhadap makanan. Produksi ini juga berkontribusi terhadap penyerapan baja domestik sesuai kebijakan hilirisasi industri dalam Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto,” ujar Akbar.
Keunggulan food tray produksi Krakatau Steel Group meliputi plat yang lebih tebal, penggunaan material aman (minyak nabati), dan kualitas bahan baku SUS 304. Selain itu, konstruksi food tray dirancang untuk memiliki kekakuan dan daya tahan beban yang baik, serta proses produksi dari hulu ke hilir yang dijamin halal.
Kolaborasi Industri dan Nilai TKDN Tinggi
Produksi food tray ini merupakan hasil Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Krakatau Baja Konstruksi, PT Welindo Mathotech Sukses, PT. Sumber Karya Baja Utama, dan PT Pakis Logam Perkasa. Sementara itu, distribusi penjualan dikelola oleh PT Krakatau Niaga Indonesia.
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada produk ini mencapai 60%, memperkuat posisi Krakatau Steel sebagai pemain utama hilirisasi baja nasional.
“Food Tray Krakatau Steel Group dirancang dengan standar internasional. Bahannya kokoh, tidak menguning, finishing rapi, dan harganya kompetitif. Produk ini adalah karya anak bangsa yang siap bersaing di pasar global,” tegas Akbar Djohan.
Dukungan Infrastruktur MBG dengan Dapur Modular
Selain food tray, Krakatau Steel juga aktif dalam pembangunan dapur modular berbahan baja untuk menunjang operasional MBG. Dapur modular perdana telah diresmikan di Kota Cilegon dengan memanfaatkan struktur baja produksi PT Krakatau Baja Konstruksi.
“Struktur baja modular memungkinkan pembangunan dapur dilakukan cepat, efisien, dan presisi. Desainnya fleksibel untuk direlokasi maupun diperluas, serta tahan lama dan ramah lingkungan,” jelas Akbar.
Krakatau Steel memiliki kapabilitas memproduksi 500–700 unit dapur modular per bulan, dan siap memenuhi kebutuhan pemerintah pusat. Dapur ini juga dilengkapi teknologi pencucian dan pengering food tray untuk memastikan higienitas.
Kepercayaan Pemangku Kepentingan Melalui LOI
Komitmen Krakatau Steel Group dalam menyukseskan program MBG dibuktikan dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Selasa (23/9) di Jakarta.
Konsorsium Investor PT Codian Sinar Sinergi memberikan kepercayaan penuh kepada Krakatau Steel Group untuk pembangunan 200 unit SPPG di Provinsi Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Akbar Djohan mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada BUMN. Ia berkomitmen untuk terus berinovasi dan melakukan perbaikan, khususnya untuk memastikan kehigienisan peralatan makan yang ditawarkan oleh SPPG modular Krakatau Steel, terutama di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
“Kami tidak hanya membangun gedung SPPG modular, tetapi beserta isi dan teknologinya. Salah satu teknologi yang kami tawarkan adalah alat khusus untuk membersihkan food tray sehingga kualitas dan kehigienisan akan terus terjaga,” jelas Akbar.
Proyeksi Menuju Pasar Global
Dengan kapasitas produksi besar dan kualitas tinggi, Krakatau Steel Group optimistis food tray ini dapat menembus pasar internasional.
“Kebutuhan food tray di luar negeri masih terbuka lebar. Dengan kualitas unggul dan harga kompetitif, kami yakin produk ini dapat menjadi alternatif baru selain produk dari negara maju,” tutup Akbar Djohan, yang juga menjabat sebagai Chairman ALFI/ILFA dan Chairman IISIA.
Melalui inovasi ini, KS Group tidak hanya mendukung keberhasilan program MBG di Indonesia, tetapi juga menghadirkan produk hilir baja karya anak bangsa yang berdaya saing global, berkontribusi pada peningkatan kemakmuran masyarakat.*
Posting Komentar